Posts Tagged ‘Budaya Politik’

Setelah berlangsungnya pemilu legislatif kamis 9 April yang lalu, terdapat 2 kelompok besar paling tidak, pertama kelompok yang sukses melenggang ke kursi legislator, kedua, kelompok yang belum beruntung meraihnya dan masih berada pada level yang terpimpin, namun kenyataan ini janganlah menjadikannya sebagai suatu yang terlalu dirisaukan, pasalnya memang kali ini belum mendapatkan kepercayaan dari rakyat.

Menyikapi kekalahan kali ini, hendaknya kita harus menjadikannya sebagai sebuah koreksi rakyat atas visi misi dan program yang tawarkan, kan jualan program untuk rakyat jadikan kekalahan sebagai permulaan menuju kemenangan, tidaklah mungkin mencapai sebuah kesuksesan yang besar tanpa menjumpai perlawanan, kesukaran dan kemunduran, adalah mungkin untuk menggunakan kemunduran sebagai pendorong kemajuan…Rahasia kemajuan adalah selamatkan dari kemunduran.

Ketika kemunduran mengenai diri kita, kita menjadi emosional, sehingga lupa untuk mengambil pelajaran dari kejadian itu, padahal setiap kejadian dan kegagalan yang menimpa kita mengandung pembelajaran yang sangat berharga bagi kita, sebab dari situ kita bisa mendapatkan pengembangan diri yang lebih baik dari sebelumnya. Kita dapat mengubah kemunduran dan kekalahan menjadi sebuah kemenangan, cari pelajarannya, terapkan, kemudian ingatlah kekalahan itu dan tersenyumlah.

So, putuskan sekarang untuk menyelematkan sesuatunya dari kemunduran, bila semuanya masih tampak berjalan dengan keliru, tenanglah dan cari tahu apa penyebab kesulitan itu, dengan begitu kita telah terhindar dari kesalahan untuk kedua kalinya, mereka yang belajar dari kesalahan akan memperoleh kekuatan darinya.

Masih ingat dengan posting terdahulu “kebiasaan sang pemimpin”, bila anda telah membacanya, tentunya anda akan tahu tindakan selanjutnya?…..ya, kita harus berunding dengan diri kita sendiri, menyendiri, mengkritik diri dengan konstruktif, perbuatan ini akan membantu anda mengembangkan kekuatan diri dan efisiensi yang diperlukan mencapai kesuksesan, menyalahkan orang lain hanyalah merusak saja, anda tidak memperoleh apapun dengan membuktikan bahwa orang lain salah.

Memang manusia makhluk aneh, kita cepat menerima penghargaan penuh untuk sebuah kemenangan, ketika kita menang, kita ingin dunia tahu tentang kemegahan kita, hal ini wajar untuk menginginkan orang lain memandang kearah anda dan mengatakan, ini dia orang yang dengan sukses melenggang ke kursi legislator.

Memang ada benarnya didunia yang kompleks ini orang lain bisa merugikan kita, tetapi juga benar bahwa lebih sering lagi kita yang merugikan diri kita sendiri, penyebabnya?..kesalahan pribadi, perilaku yang tidak diterima lingkungan, kurang menjalin hubungan dengan cara yang paling manusiawi.

Biasakanlah mencapai sukses dengan cara ini, anda ingin sukses secara manusiawi, OBJEKTIF-lah, lihatlah diri anda dari sudut pandang orang lain yang tidak memihak dalam memandang situasinya, anda akan menemukan kelemahan anda yang tidak disadari selama ini, koreksilah, perbaiki, banyak orang yang lalai memperbaikinya, sehingga terhanyut dalam dirinya sendiri, “ingatlah anda dinilai oleh orang lain”.

Adakalanya kita menyalahkan nasib untuk sebuah kekalahan, “ah.. belum nasib, mungkin sudah takdir”, berhentilah dari pola pikir ini, buka pikiran anda,  segala sesuatu tidak bergerak kesuatu arah tanpa sebab, lihatlah bola yang ditendang ketembok, pantulan bola dari tembok ditentukan oleh bagaimana bentuk bolanya, bentuk permukaan tembok dan CARA menendang bola itu, dari kejadian bola itu dapat ditarik pelajaran.

Caleg yang kalah dapat memperoleh kemenangannya dipemilu mendatang, melalui beberapa cara, yang jelas, telah mempunyai massa, berapapun jumlahnya, dari massa ini dapat terus dibina agar tetap terhubung dengan anda, gunakan peran Public relations, berikut  beberapa saran yang dapat digunakan ;

  • Bukalah stand informasi atas nama anda “nama anda Center”.

stand ini sangat berguna bagi massa anda sebagai saluran komunikasi dan mendapatkan informasi tentang anda, juga berguna untuk mendekatkan anda dengan massa anda, inilah bentuk perhatian anda pada mereka, saluran informasi dan komunikasi.

  • Gunakan waktu berkunjung ke komunitas.

Ketika ada waktu luang, berkunjunglah ke komunitas, kelompok tani, nelayan, pedagang pasar, anak jalanan, persatuan ojek, hal ini berguna untuk menyerap aspirasi mereka dan mendekatkan mereka secara emosional dengan anda, yang terpenting mereka “mengenal” anda.

  • Gunakan kekuatan Media Massa.

Media massa merupakan saluran yang efektif untuk digunakan, untuk menghemat pengeluaran anda, gunakan media lokal ketika anda melonching stand informasi, acara amal anda, gerak jalan sehat dan bentuk kepedulian anda pada masyarakat, hal ini berguna membentuk “image” anda.

  • Peduli persoalan rakyat.

Ketika rakyat mendapatkan masalah, atau keadaan musibah, jadilah anda yang “pertama” meresponnya, paling tidak datanglah ketika ada kemalangan, komunitas yang sering anda kunjungi mendapat musibah berbela sungkawalah, kedatangan anda menjadi pelipur lara bagi mereka.

  • Hari besar agama, lakukan open house.

Jalinlah silaturahmi dengan massa anda, open house dirumah anda ketika hari besar agama, akan meningkatkan citra anda sebagai sang pemimpin yang terbuka, ingat bangunlah citra “andalah yang paling tepat” dalam masalah yang mengkondisi di daerah anda.

Sedikit saran ini dapat berguna bagi anda, kita tahu anda past lebih kreatif dan tahu cara yang lebih merakyat dan manusiawi dalam menangani dan berurusan dengan manusia, terapkan, dan rebutlah simpati rakyat, niscaya andalah PEMENANG dikompetisi mendatang, percayalah anda mampu melakukannya dengan lebih baik, percayalah maka anda akan berhasil.

Pemilu legislatif 9 April 2009 telah berlangsung dengan baik, banyak hal yang tersisa dari pemilu ini, dari kesemrawutan DPT sampai beragam tingkah laku politik diperagakan termasuk money politik yang dilakukan caleg yang mau mencari jalan pintas menuju kursi Dewan, namun money politik juga membawa keburukan dan bikin kapok caleg, pasalnya pemilih sekarang sudah menunjukkan kecerdasannya.

Minggu tenang menjelang pemilu telah dijadikan waktu yang tepat bagi caleg yang mau menggunakan jalan pintas guna menarik minat pemilih untuk mencontrengnya dengan memberikan sejumlah uang, namun kenyataannya perolehan suara yang diharapkan tak kunjung didapat di daerah pemilihannya yang sudah dilakukan “serangan fajar”, apa yang terjadi ?..

Ternyata, dengan memberikan sejumlah uang kepada pemilih tidak dapat menambah perolehan suara sang Caleg, karena pemilih tidak menyenangi mereka sebagai bentuk hukuman ,uang sebagai money politik telah diterima pemilih, namun mereka tetap pada Partai politik dan Caleg yang dinilainya mampu membawa kemajuan bagi mereka.

Tidak hanya dengan uang, adakalanya partai politik dan Caleg membagi-bagikan kain, seperangkat baju dan lainnya kepada pemilih yang dinilai partai politik dan caleg dapat mempengaruhi pilihannya nanti, kenyataan berbicara lain pemilih telah memiliki kecerdasan, pemilih mengatakan, “terima saja uangnya, masalah pilihan kita siapa yang tahu dibilik suara”, ada juga yang mengatakan, “ambil saja uangnya dan jangan dipilih, karena telah berani membeli kita, harga rakyat terlalu mahal saat pemilu ini, sebab kita dapat menjadikan mereka duduk-tidaknya di kursi Dewan“.

Kalau perilaku pemilih ini kita analisis, maka dapatlah dinilai bahwa pemilih ini telah independent terbebas dari intervensi melalui money politik dan black campaign lainnya, pemilih bahkan merasa tersinggung dengan pemberian sejumlah uang kepada mereka, namun tidak diungkapkan ketika itu juga, mereka berpikir “kemana selama ini, kok hanya ketika mau pemilu rakyat di “Raja”kan, dan dengan segala cara menarik perhatian kita, mau disogok lagi”, Rakyat menghukum dan memberi penghargaan ketika musim pemilu.

Kita menilai alangkah sialnya Caleg itu sudah habis uang buat “serangan fajar” katanya..!!., tapi malah membuahkan hilangnya rasa simpati terhadap Caleg yang menghalalkan segala cara demi menuju “kursi Dewan”. Tidak semestinya caleg menghamburkan uangnya mengggunakan money politik, yang perlu dilakukan adalah mendapatkan perhatian rakyat melalui unjuk kinerja bagi incumbent dan menampilkan sosok pemimpin ideal bagi pendatang baru dengan membawa visi misi dan program yang dapat dirasakan rakyat manfaatnya.

Kita yakin rakyat sekarang telah cerdas dan cukup dewasa dalam berdemokrasi, dapat menilai dengan baik Caleg dan partai politik yang akan diberikan hukuman dan penghargaan darinya dibilik suara, nyatanya kita telah dapat melihat hasil pemilu versi quick count, itulah realita suara rakyat..control rakyat dalam money politik…uang diterima tapi jangan harap memilih anda..